Menuliskan tentang sebuah catatan belajar di usia dewasa adalah hal yang gampang-gampang susah. Karena terkadang yang kita hadapi setiap hari sebenarnya semuanya adalah proses belajar.
Mengambil hikmah dari setiap pelajaran dalam hidup juga bagian dari belajar. Siap mendewasa bersama ujian-ujian kehidupan juga bagian dari belajar.
Ya, belajarnya orang dewasa memang rumit dan complicated. Pandai-pandailah mengambil hikmah dari sekeliling ketika kita belajar, supaya tidak perlu mengalami sendiri didalam proses belajarnya.
Belajar di usia dewasa tentunya berbeda dengan belajarnya anak usia sekolah. Mungkin tidak menutup kemungkinan, kita yang sudah dewasa pun haus akan ilmu dari bangku kuliah. Tentu saja boleh banget!
Bukankah sebagai manusia, kita memang terus dituntut untuk belajar dan kemudian berbagi ilmu yang sudah diperolehnya.
Demikian juga kehidupan. Usia dewasa yang bisa diartikan sebagai usia yang tidak lagi kanak-kanak, tentunya cara belajar dan yang dipelajarinya pun berbeda.
Sekolahnya, Manda sebut sebagai universitas kehidupan. Belajarnya setiap hari dan ujiannya selalu dadakan. Remedialnya bebas mau kapan saja, selagi kita mau belajar.
Mengintip catatan belajar Manda yuk, siapa tahu banyak yang mengalami dan bisa saling bertukar pikiran.
Belajar karena butuh belajar.
Belajar yang masuk kategori ini biasanya belajar hal-hal baru yang mendukung hobi.
Belajar itu harus fun, terlebih di usia dewasa. Belajar tidak lagi sesuatu yang terpaksa kita lakukan, melainkan karena kita butuh belajar.
Kalau ditanya, Manda belajar apa yang sesuai hobi? Belajar masak, belajar crafting, belajar fotografi dan belajar bikin video.
Belajar itu berulang dan diulang.
Setelah kita butuh belajar dari hal-hal yang kita sukai maka kitapun harus mempraktekkannya berulang-ulang.
Disebut belajar karena pasti ada sesuatu yang harus dipelajari. Prosesnya itu yang disebut belajar. Banyak orang mengartikan belajar, hanya membaca saja. Padahal justru saat prakteknya, orang akan mengamalkan apa yang dibaca dan itulah sesungguhnya belajar.
Bangku sekolah dan kuliah mengajarkan kita menghafal banyak hal secara teori. Sepanjang usiaku kini, tak banyak yang mampu kita ambil dari hal yang kita hafal semasa sekolah. Justru, kita mudah menghafal setelah mengalami sendiri.
Semisal saja saat memasak, ketika memasukkan bahan-bahan itu terbalik langkah dan tergesa, pasti rasa masakannya tidak seenak yang pernah dimasak sebelumnya.
Misalnya lagi, saat belajar motret manual pakai smartphone. Secara teori penempatan objek sudah sesuai teori tetapi yang membedakan adalah kondisi lighting, mood, dan kesesuaian produk dengan properti yang dipakai.
Ah, pokoknya banyak hal yang justru kita jumpai belajarnya saat praktek. Makanya butuh diulang, diulang dan diulang. Pasti ada hal baru yang kita bisa pelajari. Yakin!
Belajar itu jangan mudah menyerah.
Poin ini sebenarnya sama dengan belajar itu butuh konsistensi. Karena konsisten belajar, lama-lama akan terbiasa.
Lelah, bosan, putus asa di sepanjang perjalanan kita belajar adalah hal biasa dan pastinya dialami oleh setiap pembelajar di universitas kehidupan.
Kalau buat Manda sendiri, karena belajar itu hal yang mengasyikkan, tentunya dukungan Panda menjadi semangat terbesar saat kita sama-sama memutuskan menjadi pembelajar bersama di dalam pernikahan kita.
Tips dari Manda adalah lakukan belajar itu tidak terpaksa, milikilah banyak hal menarik untuk dipelajari, ketika bosan dengan 1 hal, kita bisa mempelajari hal yang lain. Saat lelah, istirahatlah sejenak dari belajar. Membiarkan diri kita menjadi seseorang yang accepted adalah cara Manda Panda menikmati proses belajar bersama yang kadang menyenangkan, tapi juga kadang melelahkan dan membosankan.
Belajar adalah tentang trial dan error.
Kita sering menyebut belajar sebagai sebuah proses yang hanya satu kali dicoba. Padahal esensi belajar sebenarnya terletak pada trial and error yang kita alami setelah berkali-kali mencoba.
Capaian belajar setiap orang berbeda-beda. Seperti halnya Manda belajar memasak, dari masakan berkuah, oseng sampai bersantan, adalah tahapan belajar memasak bagi #DapurManda yang alhamdulillahnya 10 tahun menikah ini sudah menemukan rangkuman fase belajar memasak dasar untuk keluarga Satrianto.
Kapan the next stepnya? Sedang on process belajar sambil mencoba resep cemilan dan variasa dari masakan dasar yang sudah khatam kemarin.
Menemukan trial and error lagi setiap fasenya. Dan karena fun belajarnya, maka setiap prosesnya terlewati dengan menyenangkan.
Yuk, temukan FUN dulu saat belajar, supaya saat hasil belajarnya tidak mencapai tahap advanced kita tidak kecewa. Menemukan teman belajar yang fun salah satunya.
Jangan mudah menyerah ketika kita gagal dalam mencoba saat belajar. Setelah ujian pun, kadang kita masih perlu belajar. Saat belajar manfaatkan error yang muncul sebagai catatan-catatan kecil. Buat footnote supaya kesalahan kecil tidak lagi terjadi.
Belajar Bersama-Sama
Poin menyenangkan dari belajar bersama adalah banyak otak yang terlibat dan tidak merasa sendirian saat belajar. Manusia adalah makhluk sosial, berkelompok dan menjadi team sebenarnya adalah fitrah dasar manusia sebagai makhluk sosial.
Itulah yang membuat saya butuh belajar setiap waktu untuk menjadi manusia yang produktif dan syukur-syukur bermanfaat untuk orang lain dari apa yang saya pelajari.
Belajar yang tidak cepat puas
Selain capaian belajar setiap orang berbeda-beda, hal lain yang menjadi poin penting Manda dalam belajar adalah jangan cepat puas.
Macamnya banyak tentang kepuasan ini. Bisa jadi prestasi, bisa jadi pujian, bisa jadi apresiasi, bisa jadi hal lain yang kita kadang merasa sudah cukup belajar. Padahal sebenarnya, ilmu itu setiap hari bertambah. Merasa cukup belajar menjadikan kita orang yang stuck pada satu titik dan bersiap mundur selangkah demi selangkah.
Orang yang merasa belajar itu kebutuhan, dia akan terus menemukan hal baru yang harus dipelajarinya.
Selamat belajar semua sahabat Manda, ayuk bersama-sama menjadi pembelajar di universitas kehidupan ya!
Disebut belajar karena pasti ada sesuatu yang harus dipelajari. Prosesnya itu yang disebut belajar. Banyak orang mengartikan belajar, hanya membaca saja. Padahal justru saat prakteknya, orang akan mengamalkan apa yang dibaca dan itulah sesungguhnya belajar.
Bangku sekolah dan kuliah mengajarkan kita menghafal banyak hal secara teori. Sepanjang usiaku kini, tak banyak yang mampu kita ambil dari hal yang kita hafal semasa sekolah. Justru, kita mudah menghafal setelah mengalami sendiri.
Semisal saja saat memasak, ketika memasukkan bahan-bahan itu terbalik langkah dan tergesa, pasti rasa masakannya tidak seenak yang pernah dimasak sebelumnya.
Misalnya lagi, saat belajar motret manual pakai smartphone. Secara teori penempatan objek sudah sesuai teori tetapi yang membedakan adalah kondisi lighting, mood, dan kesesuaian produk dengan properti yang dipakai.
Ah, pokoknya banyak hal yang justru kita jumpai belajarnya saat praktek. Makanya butuh diulang, diulang dan diulang. Pasti ada hal baru yang kita bisa pelajari. Yakin!
Belajar itu jangan mudah menyerah.
Poin ini sebenarnya sama dengan belajar itu butuh konsistensi. Karena konsisten belajar, lama-lama akan terbiasa.
Ala bisa karena biasa, biasa karena pembiasaan.
Lelah, bosan, putus asa di sepanjang perjalanan kita belajar adalah hal biasa dan pastinya dialami oleh setiap pembelajar di universitas kehidupan.
Kalau buat Manda sendiri, karena belajar itu hal yang mengasyikkan, tentunya dukungan Panda menjadi semangat terbesar saat kita sama-sama memutuskan menjadi pembelajar bersama di dalam pernikahan kita.
Tips dari Manda adalah lakukan belajar itu tidak terpaksa, milikilah banyak hal menarik untuk dipelajari, ketika bosan dengan 1 hal, kita bisa mempelajari hal yang lain. Saat lelah, istirahatlah sejenak dari belajar. Membiarkan diri kita menjadi seseorang yang accepted adalah cara Manda Panda menikmati proses belajar bersama yang kadang menyenangkan, tapi juga kadang melelahkan dan membosankan.
Belajar adalah tentang trial dan error.
Kita sering menyebut belajar sebagai sebuah proses yang hanya satu kali dicoba. Padahal esensi belajar sebenarnya terletak pada trial and error yang kita alami setelah berkali-kali mencoba.
Capaian belajar setiap orang berbeda-beda. Seperti halnya Manda belajar memasak, dari masakan berkuah, oseng sampai bersantan, adalah tahapan belajar memasak bagi #DapurManda yang alhamdulillahnya 10 tahun menikah ini sudah menemukan rangkuman fase belajar memasak dasar untuk keluarga Satrianto.
Kapan the next stepnya? Sedang on process belajar sambil mencoba resep cemilan dan variasa dari masakan dasar yang sudah khatam kemarin.
Menemukan trial and error lagi setiap fasenya. Dan karena fun belajarnya, maka setiap prosesnya terlewati dengan menyenangkan.
Yuk, temukan FUN dulu saat belajar, supaya saat hasil belajarnya tidak mencapai tahap advanced kita tidak kecewa. Menemukan teman belajar yang fun salah satunya.
Jangan mudah menyerah ketika kita gagal dalam mencoba saat belajar. Setelah ujian pun, kadang kita masih perlu belajar. Saat belajar manfaatkan error yang muncul sebagai catatan-catatan kecil. Buat footnote supaya kesalahan kecil tidak lagi terjadi.
Belajar Bersama-Sama
Poin menyenangkan dari belajar bersama adalah banyak otak yang terlibat dan tidak merasa sendirian saat belajar. Manusia adalah makhluk sosial, berkelompok dan menjadi team sebenarnya adalah fitrah dasar manusia sebagai makhluk sosial.
- Ajak pasangan ikut terlibat dalam belajar di universitas kehidupan.
- Ajak keluarga saat belajar parenting bersama.
- Ajak kawan yang memiliki hobi yang sama saat belajar fotografi.
- Libatkan media sosial untuk berteman dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama, karena dari merekalah kita menemukan teman belajar yang banyak dan menjadi terinspirasi.
Saya selalu ingat pesan papa bahwa semua hal di dunia ini, selama itu terlihat, pasti bisa dipelajari.
Itulah yang membuat saya butuh belajar setiap waktu untuk menjadi manusia yang produktif dan syukur-syukur bermanfaat untuk orang lain dari apa yang saya pelajari.
Belajar yang tidak cepat puas
Selain capaian belajar setiap orang berbeda-beda, hal lain yang menjadi poin penting Manda dalam belajar adalah jangan cepat puas.
Macamnya banyak tentang kepuasan ini. Bisa jadi prestasi, bisa jadi pujian, bisa jadi apresiasi, bisa jadi hal lain yang kita kadang merasa sudah cukup belajar. Padahal sebenarnya, ilmu itu setiap hari bertambah. Merasa cukup belajar menjadikan kita orang yang stuck pada satu titik dan bersiap mundur selangkah demi selangkah.
Orang yang merasa belajar itu kebutuhan, dia akan terus menemukan hal baru yang harus dipelajarinya.
Selamat belajar semua sahabat Manda, ayuk bersama-sama menjadi pembelajar di universitas kehidupan ya!
*tulisan ini diikutsertakan dalam Apresiasi Collab Blogging KEB (Kumpulan Emak Blogger) dengan trigger Belajar Di Usia Dewasa yang ditulis oleh mak Indah Juli.
#KEBloggingCollab #ApresiasiKEB
Kapan ya kita sinau bareng neh. Huhuhu
BalasHapuskangeeeenn nyinau urip sambil ngemil mendoan yaaaaaa
BalasHapusUniversitas Kehidupan.
BalasHapusMengenal istilah ini sejak tahun 2013.
Dan sampai skrg masih belum lulus yaaaaa ^_^
Hapusbelajar terusss, belajar lagi dan lagiiiii
BalasHapusYihaaaa tosss pembelajar yaaa kitaaaa
Hapusharus ada niat dan semangat ya
BalasHapusiyaaa mbaaa, belajarnya sesuai kebutuhan.
HapusLuar biasa ya masih bersemangat untuk belajar...
BalasHapusayuk bersemangat jugaaaa
HapusSaya juga lagi belajar fotografi nih mba terutama produk dan makanan, bulan depan pengen ikut kelas tahsin dan desember pengen belajar menggambar hehe. Moga2 bisa menjaga semangat karena butuh dan suka.
BalasHapusWaaahh semangatnyaaaa keceeeee, bagi2 di blognya ya mba.. ^_^
HapusBelajar itu enggk ada batasnya ya Manda... selalu kurang dan kurang, pengennya mau tahu segalanya kalau aku... heheh...
BalasHapusYang penting sih jangan mudah puas, biar selalu punya semangat buat belajar... heheh
Semangat belajar emang harus berkobar sepanjang hayat!
BalasHapusCuccok banget point-pointnya di atas, mak Ima ��
semenjak ngeblog saya merasa selalu belajar hal-hal baru setiap harim blog memberi saya ruang untuk terus belajar hehe
BalasHapusSaya jadi malu, sudah sebesar ini masih malas belajar masih gede Malesnya hehe.
BalasHapusSaya dari dulu malas kalo belajar mengenai angka-angka, dan paling suka ya baca dan pelajaran yg perlu logika mengarang jadi seperti sekarang lebih suka nulis
BalasHapusBelajar di usia dewasa memang tantangannya bedaaa ya mba..tapi aku yakin kalau kita niat dan fokus pasti bisaaa
BalasHapusbelajar itu harus diulang-ulang supay cepet masuk ya. Nah kalau sudah dewasa belajar butuh perjuangan lebih salah satunya niat dan kemauan supaya gak mentok di tengah jalan
BalasHapusMemang semakin dewasa harus semakin banyak belajar karena banyak hal yang berubah di sekitar kita.
BalasHapusSetuju..belajar itu proses. Dan agar berhasil, prosesnya harus tetap fun ya mba...
BalasHapusMau dong belajar bareng Manda, aku tuh suka belajar pada anak muda yang kreatif, pintar, dan baik hatinya kayak Manda ����
BalasHapusSetujuu mba, apalagi jika ortu sudah memiliki anak, kudu wajib upgrade diri, karena sekolah pertama sang anak-anak adalah lewat ortunya terutama Ibunya...
BalasHapusKalau saya tantagan belajar di usia dewasa adalah susah fokus dan susah ngertinya hehehe...mesti berusaha keras agar bisa mengerti materi atau menguasai suatu skill
BalasHapusKalau sudah dewasa gini belajarnya harus diulang-ulang. Kadang otaknya mulai lemot karena sudah banyak hal yg dipikirkan
BalasHapusKarena hidup sendiri adalah sebuah universitas abadi, jadi sudah kewajiban kita untuk terus menuntut ilmu supaya naik kelas terus ya beeb :)
BalasHapusEmang harus diulang-ulang ya kalau belajar, kalau engga yah yudadababay, hilang semua yang pernah dipelajari walaupun dulunya sampe ngelotok banget.
BalasHapusSetuju mbak..belajar tanpa putus dan nikmati prosesnya.
BalasHapusAku paling semangat kalo belajar dgn org yg bener2 menguasai materi dan prakteknya. Jd sesuatu yg ga ngerti bisa lgs ditanyakan. Apalagi kalo yg dipelajari sesuatu yg aku suka :). Dgn banyak belajar, dan selalu terbuka utk sesuatu yg baru, itu bisa mencegah kita dr penyakit sombong, males dan pikun di wakt tua :D.
BalasHapusBenar banget ya Mbak, setujuu tuhh. Belajar karena butuh itu memang bakalan jd sesuatu yg kita lakukan utk mencapai suatu tujuan tertentu. Melakukannya jg bisa dengan santai dan penuh semangat. Apalagi klo semesta mendukung, dari pasangan hingga semua orang sekitar jg alam :)
BalasHapusSetujuuu. Sampai usia berapapun, belajar harus terus kita lakukan. Tapi yang masih susan itu yang pantang menyerah. Kayak naik motor aja, masih baru jatuh sekali aku udah nyerah hihi.. ah, jadi semangat lagi mau mulai latihan lagi.
BalasHapusRajinnya kakaq Manda.
BalasHapusMemang manusia tidak akan pernah berhenti belajar.
Karena itulah tugas pokoknya dalam Universitas Kehidupan.
Begitu yaa, kak?
Aku ketinggalan mau ikutan ini. Hiks.. Terlalu banyak agenda jadi lupa.
BalasHapusBetul sekaleee... belajar itu tiada hentinya kan. Bahkan katanya hingga ke negeri seberang pun harus kita kejar untuk mendapatkan ilmu yang manfaat.
BalasHapusIyapp belajar dan terus belajar 😊
BalasHapusdi usia yang tak muda lagi seperti saat ini, saya lebih mudah/paham kalo belajarnya rame-rame, hehehe :)
BalasHapusKarena otak yang uda tua banyak pikiran jadi susah masuk pelajarannya. Yekan. Haha
BalasHapusSetuju banget terutama pada bagian ini:
BalasHapus"... orang yang merasa belajar itu kebutuhan, dia akan terus menemukan hal baru yang harus dipelajarinya"
Kalau kita merasa bahwa belajar itu kebutuhan, percayalah kita akan terus menginginkan, terus dan terus. Takkan ada kata 'berhenti" malah semakin termotivasi.
Ayoo nda staycation bareng lagi hahahahaha. Masak bareng
BalasHapusituh kueh nya napah banyak angett dipamerin -_-
BalasHapusManda emang pembelajar ya. Aku pun cinta belajar, makanya kukejar terus dia eh maksudnya gak mau lelah tuk belajar, karena dalam lelah pun sebenarnya banyak hal bisa dipelajari
Setuju sama semua poinnya mak :) universitas kehidupan yg rapotnya bikin deg2an >.< baca ceritanya jadi semangat belajar
BalasHapus