Mengelola bisnis itu gampang-gampang susah, banyak hal yang membuat bisnis itu menjadi sesuatu yang tricky untuk digeluti. Apa yang sebenarnya harus dimiliki seorang entrepreneur ? Yes, mental! Mental kuat harus dimiliki oleh seorang calon pengusaha. Oleh karenanya bidang bisnis yang dijalani seyogyanya menjadi sesuatu yang dikuasai atau paling tidak menjadi minatnya. Bisnis yang dijalankan tidak melulu menghitung untung, melainkan juga menghindari kebosanan untuk bersiap kreatif dengan diversifikasi produk ketika pasar sudah jenuh. Hal semacam ini membutuhkan mental baja seorang pengusaha untuk bisa mempertahankan bisnisnya.
Seneng banget bisa berkesempatan menyimak acara acara JNE Ngajak Online 2022, Goll..Aborasi Bisnis Online Kota Cilegon. JNE menghadirkan dua pelaku UMKM pada gelaran ini, salah satunya Farah Kartika Sari selaku Owner IKM Permata (sandal hotel Cilegon). Tak luput dari berbagai kesulitan, angka penjualan beberapa produknya sempat mengalami penurunan drastis saat pandemi.
“Adanya pandemi ini menghambat produksi kita, sehingga adanya COVID-19 membuat kita menjadi lebih putar otak bagaimana supaya UMKM kita tetap berjalan. Melalui sosial media, e-commerce, lalu ekspedisi seperti JNE, kami sebagai UMKM manfaatkan sebagai sarana untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, kita juga berkolaborsasi di sana, usaha kita yang di masa pandemi krisis menjadi stabil lagi.” pandemi ini tak membuat pihaknya patah semangat, berbagai strategi terus ditekuni Kartika.
Saya sendiri sebagai pelaku bisnis Minuman Timunku, termasuk yang terkena dampak dari pandemi ini. Menjual produk minuman terutama, harus mulai bergerak ke ranah online untuk tetap bisa eksist. Pandemi ini merupakan berkah untuk saya karena saat pandemi ini justru saya me-launching bisnis online yang lebih ramah waktu kadaluarsanya, yaitu bisnis daster cantik manda.
Pandemi telah mentransformasi lebih dari 17,5 juta UMKM di Indonesia untuk mengenal kanal digital, memanfaatkan berbagai lini media sosial sebagai sarana pemasaran. Tak terkecuali pegiat UMKM Cilegon yang berupaya menghasilkan terobosan baru melalui kolaborasi. Tidak hanya melibatkan UMKM saja, kolaborasi yang dilakukan UMKM Cilegon juga melibatkan sektor ekspedisi. Seru pastinya bisa belajar dengan teman-teman yang senasib bergerak di bisnis online.
JNE menghadirkan dua pelaku UMKM pada gelaran ini, salah satunya Farah Kartika Sari selaku Owner IKM Permata (sandal hotel Cilegon). Tak luput dari berbagai kesulitan, angka penjualan beberapa produknya sempat mengalami penurunan drastis saat pandemi.
“Adanya pandemi ini menghambat produksi kita, sehingga adanya COVID-19 membuat kita menjadi lebih putar otak bagaimana supaya UMKM kita tetap berjalan. Melalui sosial media, e-commerce, lalu ekspedisi seperti JNE, kami sebagai UMKM manfaatkan sebagai sarana untuk mengembangkan bisnis. Selain itu, kita juga berkolaborsasi di sana, usaha kita yang di masa pandemi krisis menjadi stabil lagi.” pandemi ini tak membuat pihaknya patah semangat, berbagai strategi terus ditekuni Kartika. Ternyata, saya tidak sendirian mengalami dampak pandemi ini.
Sebagai sosok yang bergerak di industri perhotelan, Ia menilai pentingnya mampu menjalin hubungan kepada para customer. “Kita percaya loyalitas ke customer itu penting, kita selalu menerima komplain lalu kita catat dan evaluasi untuk jadi lebih baik. Kita juga sering memberikan reward kepada pelanggan seperti kartu ucapan. Pembeli akan merasa dihargai dan terus repeat order.” ujarnya.
Seiring dengan Kartika, hadir pula Linda Yuli Yani selaku Owner ELYECRAFT yang sepakat bahwa media sosial berperan penting pada kesuksesan UMKM. “Hampir semua bisnis dari mikro dan makro terkena dampak dari pandemi, dulu sehari kiita bisa mendapatkan order 40-80 paket. Saat pandemi produk kami hanya terjual 4 paket”. Wah, mendengar mba Linda menyampaikan hal seperti itu, jadi teringat teman-teman di UMKM Jogja juga mengeluhkan hal yang sama.
Menjawab persoalan tersebut, mba Linda berbagi cerita bahwa waktu itu masyarakat heboh mencari masker dan kita mencoba membuat konektor masker untuk wanita yang memakai hijab. Dia mulai menjual di marketplace, Instagram dan Facebook sehingga omzet-pun melejit.
Nah, ternyata dibalik kesulitan, muncullah ide usaha yang bisa menambah diversifikasi produk yang dihasilkan dari bisnis sebelumnya. Kolaborasi JNE dengan UMKM Cilegon seperti ini semoga bisa diadakan di kota-kota yang lain, seperti Jogjakarta. Karena acara semacam ini sedikit banyak membangun mental sekuat baja untuk tangguh menghadapi segala hal tentang berwirausaha. Bertemu dan mendengar pengalaman dari pelaku UMKM dalam mensiasati kesulitan bisnisnya, berbagi cerita suka dan duka dalam menjalankan usaha online, merupakan sesuatu yang dinantikan oleh pelaku UMKM sehingga tidak merasa sendirian dalam menjalankan usahanya.
Zaman now, memang ya Manda .. mau tak mau harus akrab dengan internet dalam memasarkan produk. Selain itu butuh jasa kurir yang mendukung juga. JNE ini banyak dukungannya ya buat pelaku UMKM.
BalasHapusBanyak banget program JNE yang mengusung untuk membantu UMKM salah satunya ngajak online, banyak materi bagus soalnya mengenai strategi para pelaku usaha supaya usahanya kian maju. Sering liat juga materinya di YouTube JNE
BalasHapusBener, sosmed sangat membantu pelaku usaha saat pandemi untuk tetap promokan usahanya, sepanjang tahu cara mengoptimalkannya
BalasHapusuntuk kolaborasi seperti ini, memang perlu senantiasa didorong ya.. semoga kolaborasi ini bisa terus berlanjut
BalasHapussemoga semakin banyak kolaborasi kayak gini ya mba biar UMKM kita makin maju
BalasHapusAku bukan pelaku UMKM, tapi ikut senang karena akhirnya sekarang pada bangkit dan bikin kolaborasi. Terus sekarang banyak yang masuk online kan. Jadi kalau mau beli barang dari daerah lain udah gak susah lagi
BalasHapusSenang banget ya liat kolaborasi JNE dengan UMKM-UMKM kayak UMKM di Cilegon ini, membantu banget para UMKM untuk lebih berinovasi untuk dapat bersaing di era serba digital kayak sekarang :)
BalasHapusAku merasakan sendiri bagaimana hebatnya kolaborasi, semakin meningkatkan penjualan pastinya dan jadi nambah customer
BalasHapusJNE selalu peduli terhadap UMKM, dan selalu konsisten dengan tujuannya. Tak terasa acara JNE ngajak online 2022 ini sudah sampai di Cilegon, semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut demi mendukung UMKM, sehingga menjadi kebangkitan mereka untuk memperbaiki perekonomian pasca pandemi.
BalasHapusJadi harus lebih kreatif ya selama pandemi supaya bisnis terus berjalan, salah satunya melalui online.
BalasHapusKolabroasi JNE dengan UMKM di Cilegon semoga membantu para UMKM dalam memasarkan produknya secara online
Sekarang ini memang zamanya kolaborasi ya. Jadinya bisa maju semua pihak yang berkolaborasinya. Aplg UMKM dgn JNE, pastinya saling bergantung. Keren deh bisa maju bahkan di masa pandemi. Semoga semakin banyak deh bentuk kolaborasi positif kayak begini ya.
BalasHapusMantap banget.
BalasHapusBerani berkolaborasi, berani mengambil keputusan dan berani membuat tantangan baru, itu bagus banget untuk sebuah kemajuan usaha.
Semoga dengan kolaborasi JNE dan UMKM semakin menambah semangat dan penghasilan para UMKM.
Memang cukup besar berpengaruh ya promosi produk lewat digital terutama sosial media. Btw semoga aja ya seminar yang dilakukan JNE ini ada juga dengan pelaku UMKM kota lainnya.
BalasHapus