Temu Kangen Keluarga di Jogja, Mumpung Ada Nikahan di Semarang


Keluarga, sebuah hubungan dengan banyak definisi, sampai-sampai tidak bisa didefinisikan karena saking banyaknya. Ada hubungan yang sekandung, hingga bisa disebut keluarga, bahkan tidak sekandung pun seperti halnya tetangga, sudah kita anggap sebagai keluarga. Alhamdulillah, pernikahan membuat keluarga menjadi luas dan banyak jumlahnya. Kali ini, Manda akan bercerita tentang keluarga dari papaku, keluarga te Dothy, keluarga yang tinggal di Jakarta dan satu-satunya tante yang mirip denganku, hahahahaha.


Keluarga adalah tentang kebersamaan, bahkan uyel-uyelan pun tetap asyik kalau rasa keluarganya dihadirkan. Senang sekali bisa menghabiskan beberapa hari bersama dengan keluarga yang terpisah kota sedari kami masih kecil. Tommy dan Anisa yang sejak kecil kita berjumpa hanya kala kita libur sekolah dan ketemu eyang di Jakarta. Ya! Eyang kami seorang TNI AU, pindah-pindah saat masih aktif, dan akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal di komplek AU di Triloka, Pancoran, Jakarta Selatan. Masa-masa kecilku bertemu dengan eyangku tidak sebanyak mereka yang eyangnya tinggal sekota atau bahkan serumah.


Tradisi Nyekar


Bagi sebagian kami di Jawa khususnya, mengunjungi makam leluhur ketika kita hendak mempunyai hajat adalah sesuatu yang lazim dilakukan. Ketika hari raya lebaran, makam juga menjadi meeting point keluarga satu trah untuk momen maaf lahir batin. Adakah teman-teman juga begitu?


Makam Eyang Putri di Sagan Jogja

Makam Eyang Lik di Sagan Jogja

Makam Eyang Yut di Sawit Sari Jogja

Momen Kuliner yang Membuat Akrab



Kuliner malam ini, Manda mengajak serta mba Ning (sepupu papaku) dan juga keluarga adekku. Kami menikmati menu makan malam khas Jogja, gudeg Sagan. Bisa bertemu dalam keadaan sehat adalah hal yang luar biasa kita harus syukuri. Keluarga masih bisa kumpul dan ketawa adalah momen paling membahagiakan. Semoga saja kita senantiasa dimudahkan untuk bisa mengumpulkan banyak keluarga untuk bisa memperpanjang usia dan membuat rezeki mengalir lebih deras, aamiin YRA.







Time flies! Kayak dulu ketemu masih pada kecil-kecil, sekarang ketemu sudah pada tua-tua, hahahaha. Bersyukur atas semua keadaan yang Alloh titipkan pada kita, bersyukur supaya ditambah nikmatnya oleh Alloh SWT. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.


Piknik ke Pantai Kuwaru, Bantul



Paling asyik memang ke pantai pasir putih di Gunungkidul, tapi kalau waktunya mepet, tidak memungkinkan ke pantai di deretan perbukitan di Gunungkidul. Perjalanan PP sudah memakan waktu 5-6 jam sendiri, hahahahahaha.



Mengabadikan momen dengan foto bersama, dan baru ngeh kalau kita secara seru dan tidak terencana memakai baju warna biru, hahahahaha, itulah K E L U A R G A, sebuah hubungan yang tidak berdefinisi.


Menghadiri Pernikahan ke Semarang

Kalau yang di atas bercerita adek perempuan papaku, sekarang kita ke adek laki-laki papaku. Kebetulan anaknya menikah dapat orang Semarang, dan kita ikut berbahagia menjadi tamu undangan ke pernikahannya di Semarang.






Semoga sakinah mawaddah warohmah ya keduanya! 



Sekali lagi bersyukur masih bisa bersama-sama berkumpul sebagai keluarga menghadiri pernikahan.


MAJT - Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang



Sudah sampai Semarang dan sholat Dhuhur di MAJT lalu disambut dengan langit Semarang ya aduhai warnanya. Pengalaman ke Semarang saat hujan, serem banget, hujan semalaman bisa menjadikannya terendam oleh air hujan. Sebuah pelajaran dari perjalanan.



Perjalanan dari Semarang ke Jogja kurang lebih memakan waktu 3,5 jam melewati tol Boyolali, sekarang bakalan lebih cepat karena tol sudah sampai di Polanharjo. Bismillah jadi semakin mendekatkan jarak untuk bisa bersilaturahmi ya.


Tidak ada komentar